Minggu, 13 Maret 2016

Musisi dan Komponisku

Mochtar Embut


Mochtar Embut lahir di Makassar, 5 Januari 1934. Pada usia 5 tahun, Mochtar sudah mulai bermain piano. Empat tahun kemudian ia menciptakan sebuah lagu anak-anak kupu-kupu. Mochtar cenderung belajar bermain piano secara otodidak. Pada usia 16 tahun, ia menyelesaikan karya pertamanya untuk piano. Mochtar sempat mengenyam pendidikan akademis di Fakultas Sastra Universitas Indonesia jurusan Bahasa Perancis. Mochtar enggan belajar ke luar negeri karena alasan yang tidak diketahui. Saat Pranajaya, salah seorang tokoh seriosa Indonesia yang saat itu masih belum menonjol, mendapat kesempatan mengikuti pendidikan musik di Jepang pada tahun 1962. Mochtar menerima tawaran yang sama tapi selalu menolak.

Lagu-lagu Mochtar mencerminkan hidupnya yang sepi, pemalu, dan tak menyukai publisitas. Mochtar lebih memilih menempatkan dirinya dibalik layar suatu acara. Ketika mengikuti festival lagu pop internasional di Jepang tahun 1971, saat ciptaannya With the Deepest Love from Jakarta mendapatt pengghargaan dari panitia, peserta lain baru tahu bahwa pencipta lagu tersebut  ada diantara mereka. Mochtar kemudian bertindak sebagai dirigen orkestra yang memainkan lagu ciptaannya, dan dengan demikian ia menjadi orang Indonesia pertama yang memimpin orkes simfoni Tokyo.

Mochtar dikenal sebagai salah satu komponis seriosa yang tembang karyanya bersifat puitik. Ia dapat mengolah dan memadukan harmoni musik dengan musikalisasi karya puisi. Ia sudah mengubah sajak-sajak dari tokoh-tokoh sastra Indonesia seperti WS Rendra, Chairil Anwar, Usmar Ismail menjadi komposisi musik dan lagu. Mochtar telah menciptakan lebih dari 100 lagu. Banyak diantara lagunya telah menjadi bagian abadi dalam sejarah musik Indonesia, seperti Di Wajahmu Kulihat Bulan, Disudut Bibirmu, dan Tiada Bulan Di Wajah Rawan. Konstribusi musik Mochtar juga mencapai kancah politik dengan menciptakan lagu Mars Pemilu yang digunakan sebagai mars pemilu umum di Indonesia. Kemudian lagu KB yang juga diciptakan oleh Mochtar juga membantu mensukseskan gerakan Keluarga Berencana yang dimulai pada tahun 1970-an. Lagu tersebut menjadi sangat populer dan akhirnya menjadi lagu wajib anak-anak sekolah mulai dari Sekolah Dasar.

Mochtar juga sempat menjadi guru musik di Guruh Soekarnoputra, yang saat itu masih bersekolah di SMA Yayasan Perguruan Cikini.

Mochtar sempat menyeleseikan Kumpulan Lagu Pupoler, sebuah buku yang memuat 27 lagu rakyat Indonesia dan 9 lagu barat.

Pada akhirnya Mochtar tutup usia umur 39 tahun di Bandung Jawa Barat 20 Juli 1973.

Sumber : Wikipedia 

5 komentar:

  1. Wihh keren, prestasi sampe ke jepang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hebat ya orang jaman dulu aja uda banyak yang studinya diluar negeri, di Era yang belum seberuntung kita

      Hapus
  2. Wahhh keren banget! 😜

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe iya dong tokoh Indonesia gitu loh :D

      Hapus
  3. Keren banget kak, perjuangannya dari sosok Mochtar yang pemalu sampai akhirnya dikenal banyak orang karena karyanya, Indonesia keren banget

    BalasHapus