Jumat, 27 Mei 2016

Budiono si penjual es menjadi chef ternama di London



Karier kuliner Chef Budiono dimulai usia dini saat membantu kedua orang tua berjualan es bon-bon.

Chef Budiono mulai bekerja di dapur saat usia 13 tahun, membantu sang kakek berjualan gulai kepala kambing.


Bercerita mengenai suka dan duka menjadi chef di London dan upaya mempromosikan kuliner Indonesia di Kerajaan Inggris seperti keinginan Presiden Jokowi saat berkunjung ke London baru ini, Budiono mengakui dunia kuliner menjadi kegemarannya.

Budiono yang bersama beberapa rekan dari Indonesia yang menjadi juru masak di berbagai hotel terkemuka di London awal pekan ini mendeklarasikan pembentukan "Indonesian Chef Association" (Perhimpunan Chef Indonesia) di Inggris (INCA-UK.) Organisasi ini dibentuk agar dapat berbagi semangat di dunia kulinari khusunya dalam upaya mempromosikan kuliner Indonesia di Kerajaan Inggris, meskipun tidak mudah.

Pada awal tahun 2016, dia mendapat kesempatan emas sebagai chef di London Marriot County Hall. Restaurannya yang bernama Gillrays menyajikan masakan khas Inggris dengan bahan makanan lokal.

Sutradara film Indie yang karyanya diputar di banyak negara, Yosep Anggi Noen


Yosep Anngi Noen adalah seorang sutradara muda asal Yogyakarta. Meskipun namanya nggak seterkenal Hanung Bramantyo atau Rizal Montovani, film garapannya telah berhasil diputar di beberapa festival dunia. Yosep Anggi Noen sendiri lebih dikenal sebagai sutradara film pendek, namun dirinya juga memproduksi film panjang.

Film panjang perdananya yang berjudul “Vakansi Yang Janggal dan Penyakit Lainnya” sudah keliling di berbagai festival internasional, seperti Festival Film Internasional Locarno ke-65 di Swiss. Salah satu film pendek hasil garapannya juga mendapat penghargaan dari “Sonje Award Best Short Film” di Busan International Film Festival 2013.

sumber : www.hipwee.com

Senin, 16 Mei 2016

Boneka Papermoon buatan Indonesia bisa dinikmati di berbagai negara berkat Maria Tri Sulistyani



Ria Papermoon adalah seorang wanita kreatif yang telah menciptakan teater boneka “Papermoon Puppet Theatre” yang telah mendunia. Perempuan yang memiliki nama asli Maria Tri Sulistyani ini mendirikan Papermoon Puppet Theatre sejak tahun 2006. Papermoon Puppet Show sendiri adalah sebuah pertunjukan boneka yang bisa disaksikan oleh penonton dewasa.

Cerita-cerita yang diangkat pun cerita ringan, dan tema yang diangkat adalah cerita sejarah di tahun 1965. Pertunjukan boneka ini mendapat apresiasi yang luar biasa di sejumlah negara loh, seperti Malaysia, Singapura, India, Vietnam, Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.


Dan buat kalian-kalian yang masih ingat dengan alur cerita dari film AADC 2 yang baru-baru ini booming hingga mencapai 3 juta penonton dalam dua minggu pasti kalian tidak asing dengan gambar diatas. ya kan? hehe

sumber : www.hipwee.com

Butet Manurung, pahlawan Asia versi majalah Time tahun 2004


Butet Manurung adalah salah satu pahlawan wanita yang memiliki keberanian tinggi dalam memperjuangkan pendidikan bagi masyarakat pedalaman. Perempuan yang punya nama asli Saur Marlina Manurung ini pada tahun 2003 memulai merintis sekolah gratis untuk masyarakat terasing dan mengembangkan sebuah sistem pendidikan yang diberi nama Sokola Rimba.

Sistem Sokola Rimba yang telah ia kembangkan saat ini diterapkan juga di beberapa wilayah terpencil di Indonesia. Butet rela tinggal berbulan-bulan di pedalaman rimba demi mengajar orang-orang pedalaman agar bisa membaca dan menulis, agar tidak dianggap lagi sebagai orang yang bodoh dan mudah ditipu. Karena kepeduliannya tersebut, dia pernah menerima penghargaan sebagai salah satu Pahlawan Asia dari Majalah TIME di tahun 2004.


Berkat kepeduliaanya ini sehingga kisahnya dalam Sokola Rimba difilmkan yang perannya di perangkan oleh artis cantik Prisia Nasution.
sumber : www.hipwee.com

Di bidang olahraga, kita punya duo Lilyana Natsir & Tontowi Ahmad yang siap mengharumkan nama bangsa


Sepertinya kurang lengkap kalau hanya menyebutkan salah satu nama dari mereka. Lilyana Natsir dan Tontowi Ahmad memang sulit dipisahkan untuk urusan bulu tangkis. Pebulu tangkis ganda campuran kebanggaan Indonesia ini telah beberapa kali mengharumkan nama Indonesia di mata dunia.

Berbagai gelar telah berhasil disabet oleh Lilyana dan Tontowi tiga tahun berturut-turut — di antaranya championkompetisi All England di tahun 2012, 2013, 2014. Jadi, masih mau menganggap enteng prestasi negeri sendiri?
sumber : www.hipwee.com

Menjadi anak orang ternama tidak menjadikannya lupa segalanya, hal ini justru membuat Marsha Chikita sukses menapaki karier menjadi animator


Putri dari musisi Ikang Fawzi dan artis ternama Marissa Haque ini sebenarnya ingin berkuliah di jurusan Seni Murni ITB. Namun karena tidak disetujui oleh orang tuanya, maka dia beralih ke Multimedia University di Malaysia. Kegigihannya serta bakat yang dimiliki mampu membuatnya bekerja di Las Copaque Production. Perusahaan tersebut juga menjadi rumah produksi dari kartun Upin Ipin yang sering kita tonton sore hari.

Namun, keberhasilannya di sana tidak membuatnya lupa pada negeri sendiri. Marsha Chikita justru kembali ke Indonesia dan ingin membuka perusahaan animasi sendiri. Semoga nantinya dunia perfilman Indonesia makin maju dengan adanya bakat-bakat muda yang bertalenta ya.
sumber : www.hipwee.com

Wira Winata membuktikan bahwa hobi yang diyakini dan ditekuni bisa membawanya bekerjasama dengan Disney



Pria yang memiliki hobi menggambar kartun ini sekarang sudah sukses menggeluti bisnis animasi. Bahkan, perusahaan rumahan yang didirikannya sekarang sudah memiliki klien besar seperti : Buena Vista Games, Disney TV, Microsoft, dan masih banyak lagi. Tidak tanggung-tanggung perusahaan kecilnya sekarang ini juga terlibat dalam sebuah proyek film bersama Cartoon Network dan Gotham Group. Ini semua terjadi karena dia tetap kekehmenekuni hobi menggambarnya dan menyukai dunia kartun walaupun banyak orang yang memandang dengan sebelah mata.

sumber : www.hipwee.com

Griselda Sastrawinata, animator perempuan yang karyanya bisa kita saksikan di film animasi The Sherk





Tidak hanya pria yang bisa sukses sebagai animator. Wanita asal Indonesia bernama Griselda Sastrawinata ini juga merupakan animator film The Sherk. Griselda juga terlibat dalam penciptaan beberapa tokoh karakter di film animasi ini. Karena ketekunan dan kedisiplinannya dalam mencipta karya membuatnya masih bekerja di studio film bergengsi Dreamworks hingga sekarang ini.

sumber : www.hipwee.com

Christiawan Lie, Ilustrator komik yang karyanya berhasil menembus pasar Amerika





Komikus yang berasal dari Indonesia, Chistiawan Lie atau lebih sering dikenal dengan nama Chris Lie ini merupakan komikus kelas dunia. Siapa sangka pemuda lulusan ITB ini adalah salah satu ilustrator komik yang berhasil membuahkan komik-komik terkenal seperti GI Joe dan Transformers.

Selain itu, Chris Lie juga telah menciptakan komik hasil karyanya sendiri, yang berjudul “Return of The Labyrinth” dan diterbitkan oleh Tokyopop. Komik itu adalah komik beraliran manga Jepang yang diproduksi di Amerika. Pada edisi awal terbit, “Return of the Labyrinth” sudah menduduki posisi keempat komik terlaris di Amerika, bersaing dengan komik Naruto.

sumber : www.hipwee.com

Minggu, 15 Mei 2016

Andre Surya : sang animator Transformer 3D yang sebagian besar ketrampilannya didapatkan secara otodidak


ANDRE SURYA


Cowok kelahiran Jakarta tahun 1984 ini dulunya sempat mengenyam pendidikan di Untar dengan jurusan Desain Komunikasi Visual selama 1 tahun. Pendidikannya ini tidak dilanjutkan karena dia lebih memilih bekerja sebagaidigital artist. Kemudian dia mengambil diploma di Kanada di bidang Film dan Special Effects. Namun, ilmu dan ketrampilannya dipelajari sendiri karena dia sudah tekun mendalaminya sejak duduk di bangku SMA.

Banyak karyanya yang telah memenangkan berbagai penghargaan. Bahkan, kemampuannya yang mumpuni menjadikannya satu-satunya orang Indonesia yang bisa bergabung dengan proyek film besar, Transformer 3D. Dia sangat bersyukur karena berkat ketekunannya, sekarang dia mampu bekerja di tempat yang diimpikannya. Apakah kamu juga mau mengikuti jejak keberhasilannya?

sumber : www.hipwee.com

Di balik keimutan Minions, ada pria berdarah Indonesia sebagai arsitek utamanya, Pierre Coffin.

PIERRE COFFIN


Hayo, siapa yang nggak kenal Minions? Karakter kuning menggemaskan yang filmnya booming di tahun 2010 dan 2013 silam ini. Bahkan karena kesuksesan filmnya, hingga saat ini kita masih bisa menemukan figur karakter ini dimanapun ; boneka, gantungan kunci, tas, dan masih banyak lagi. Yang mungkin kalian belum tahu adalah fakta bahwa arsitek di balik kelahiran Minions merupakan seorang pria berdarah Indonesia, Pierre Coffin.

Dia merupakan putra dari penulis ternama Indonesia, N.H Dini. Karena kesuksesannya ini dia akan bekerja sama dengan selebriti Hollywood papan atas di proyek film yang selanjutnya. Apakah kalian tahu bahwa karakter Minions menggunakan campuran berbagai bahasa termasuk Indonesia? Coba deh tonton filmnya lagi dan cari tahu di adegan mana karakter Minions ini mengucapkan kata “Terima kasih”.

sumber : www.hipwee.com

Bayu Santoso : mahasiswa biasa, pemenang desain cover album Maroon 5 yang karyanya mendunia



CONGRATULATION BAYU



Mahasiswa ISI Jogja jurusan Desain Komunikasi Visual ini memenangkan lomba desain cover album yang diadakan oleh band ternama asal California, Maroon 5. Desain karyanya berupa gambar wajah harimau putih dengan guratan berbentuk V pada bagian hidung. Hasil karyanya mampu memenangkan lomba desain yang diikuti oleh banyak orang dan berhak menjadi cover album Ke 5 dari Maroon 5.

Bayu yang saat ini masih menekuni dunia kuliah memang sering mengikuti lomba desain. Sebelum memenangkan kontes kali ini, dia sudah pernah juga memenangkan kontes artwork yang diadakan oleh musisi legendaris Billie Joel. Nah, bisa dilihat ‘kan sekarang, apapun profesimu kamu tetap bisa berkarya, bahkan hingga diakui oleh dunia.

sumber : www.hipwee.com