Rabu, 01 Juni 2016

William Tanuwijaya



William Tanuwijaya berasal dari daerah Pematang Siantar, Sumatera. Merantau ke ibukota untuk kuliah di Universitas Bina Nusantara, William tidak hanya sekedar menghabiskan waktunya untuk menimba ilmu di perguruan tinggi. Ia memanfaatkan waktu senggangnya untuk bekerja sebagai operator warnet (warung internet).

William pernah bekerja PT. Boleh Net Indonesia sebagai game developer, lalu pernah juga menjadi software developer di beberapa perusahaan ternama di Jakarta. Dia juga sempat bekerja sebagai moderator forum Kafegaul, di sinilah William mulai terinspirasi untuk memulai#startup online-nya sendiri. Kala itu, dia menganggap bahwa sebagai startup online yang memfasilitasi aktivitas jual beli, suatu startup harus bisa dipercaya oleh pihak penjual maupun pembeli.

Dirintis sejak 6 Februari 2009, Tokopedia secara resmi dirilis untuk umum pada tanggal 17 Agustus 2009. Perkembangan Tokopedia terbilang lancar dan membanggakan. Di tahun pertamanya, Tokopedia bahkan sudah berhasil mendapatkan suntikan investasi dan penghargaan dari Bubu Awards sebagai salah satu startup #e-commerce terbaik di Indonesia.

sumber : www.maxmanroe.com

Ken Dean Lawadinata



Pria kelahiran 6 Januari 1986 ini adalah tipikal anak nakal yang malas bersekolah sejak kecil. Bagi Ken, sekolah hanya tempat yang mengekang kebebasan dan potensinya dengan sejumlah peraturan yang harus ditaati. Ken kecil mungkin bertumbuh menjadi anak yang nakal. Tapi ia tidak pernah kehilangan pengetahuan akan potensi dirinya sendiri.

Menginjak usia dewasa, Ken sempat melanjutkan #pendidikan di sebuah universitas di Seattle, Amerika Serikat. Kala itu ia menjalankan kegiatan kuliahnya hingga menginjak semester 6. Meski sudah menjalankan kuliah di luar negeri, namun rupanya tekad Ken untuk mengikuti passion-nya berkata lain. Ken malah memutuskan untuk meninggalkan bangku kuliah dan mulai fokus pada bidang IT yang sangat dicintainya. Bahkan ia rela melepas kedudukan sebagai penerus bisnis keluarga.

Ken pertama kali mengenal Kaskus melalui Andrew Darwis, sang pendiri Kaskus.Sudah dirintis sejak tahun 1999 oleh Andrew, Budi dan Ronald, ternyata Kaskus tidak berkembang dengan baik dan sempat mengalami mati suri. Andrew dan Ken kemudian sepakat untuk kembali mengembangkan Kaskus agar bisa menjadi salah satu wadah komunitas online bagi para pengguna #internet di Indonesia.

sumber : www.maxmanroe.com

Habibie Afsyah



Meski memiliki keterbatasan fisik (difabel), Habibie Afsyah sukses berbisnis online lewat afiliasi Amazon.com. Sekarang Habibie dikenal sebagai tokoh bisnis online dan sering menjadi trainer dan telah menerbitkan buku. Habibie juga sukses memproduksi produk kuliner unik dengan brand sendiri, yaitu Mbah Sukun.

sumber : www.maxmanroe.com

Suwandi Chow



Suwandi Chow adalah salah satu pebisnis online sukses Indonesia yakni bergerak di bidang konsultan website dan copywriting – yang sering membagikan berbagai informasi penting mengenai Internet Marketing. Dia juga sering menjadi pembicara di berbagai seminar dari eProfitMatrix.com, Underground Seminar di Indonesia dan juga berprofesi sebagai live translator bahasa Inggris ke Indonesia di berbagai acara Internet Marketing.

sumber : www.maxmanroe.com

Rudi Salim



Diawali dari bisnis pembiayaan transaksi penjualan online, Rudi Salim pun aktif di bisnis online khususnya di bidang game online. Usahanya berbuah hasil fantastis dengan didirikannya delapan cabang yang ada di delapan kota dengan omset 1,3 milyar per bulan. Tahukah Anda bahwa demi bisnis ini, Rudi harus mengorbankan kuliah, mobil dan bisnis karaoke milik keluarganya.

sumber : www.maxmanroe.com

Budiono Darsono


Budiono Darsono bisa dikatakan sebagai pelopor pendiri situs berita online pertama yang ada di Indonesia, yakni Detik.com. Siapa yang tidak mengenal Detik.com sekarang, sebagai salah satu portal berita terbesar di Indonesia?
Situs tersebut awalnya didirikan karena majalah Detik dibredel oleh pihak pemerintah Orde Baru karena dianggap berlawanan arus dengan pemerintah. Sementara itu, regulasi pemerintah mengenai media Internet belum banyak.
sumber : www.maxmanroe.com

Andrew Darwis



Siapa tidak kenal Andrew Darwis dengan Kaskus.co.id yang merupakan situs komunitas paling besar di Indonesia. Masih muda dan bertalenta, Andrew Darwis merupakan pelopor Kaskus.co.id, luar biasa.
sumber : www.maxmanroe.com

Anne Ahira


Anne Ahira adalah salah satu nama yang cukup mengundang kontroversi di ranah Internet marketing. Hal ini dikarenakan ada beberapa orang yang berujar bahwa Anne Ahira adalah seorang penipu dan meragukannya sebagai seorang pebisnis online.
Wanita yang lahir di Bandung ini memulai bisnis online-nya sejak tahun 2001 dan pada tahun 2005 dia mendirikan AsianBrain.com, yakni sekolah Internet Marketing yang dilakukan secara online. AsiaBrain.com sendiri memiliki banyak anggota dari seluruh Indonesia. FYI, Anne Ahira pernah diundang oleh pemerintah untuk mewakili Indonesia sebagai pembicara APEC pada tahun 2007.
sumber : www.maxmanroe.com

Hendrik Tio


Hendrik Tio adalah pendiri dan pemilik toko online yang sangat dikenal yakni Bhinneka.com. Tahukah Anda situs ini telah berdiri sejak tahun 1999? Sekarang toko tersebut bahkan bisa mengantongi omset mencapai 60 milyar setiap tahunnya.
Modal awal yang dikeluarkan oleh Hendrik Tio pada awalnya adalah sekitar Rp 100 juta. Fantastis, bukan? Pekerjaan Hendrik Tio selama satu dekade lebih ini tidak sia-sia.
sumber : www.maxmanroe.com

Yasa Singgih



Terlahir dari keluarga biasa-biasa saja, anak kelahiran 1995 ini memutuskan untuk terjun ke dunia bisnis sejak sangat belia. Sejak berusia 15 tahun, setelah ayahnya terkena serangan jantung dan harus dioperasi, ia mulai mencari uang sendiri dengan menjadi pembawa acara di berbagai acara ulang tahun dan musik. Selain itu, masih di usia yang sama, ia mulai berbisnis online dengan menjual lampu hias, namun tidak bertahan lama karena persoalan pemasok. Setahun kemudian, di usia 16 tahun, Yasa beralih ke bisnis mode. Sempat jatuh bangun dan diremehkan orang, hingga rugi ratusan juta rupiah dari berbagai bisnis, sebelum akhirnya ia berhasil membangun brand pakaian sendiri dengan mengusung nama Mens Republic. Selain itu, ia juga mengelola usaha konsultasi manajemen bernama MS Consulting serta kompleks perumahan dalam bentuk kavling tanah di Bogor.

sumber : www.cermati.com

Hamzah Izzulhaq



Pemuda kelahiran 1993 ini sudah membuktikan diri sebagai pengusaha muda yang sukses. Sejak kecil, ia sudah terlihat memiliki bakat berbisnis, yakni dengan berjualan kelereng, petasan, hingga koran. Ia juga pernah menjadi tukang parkir dan ojek payung. Saat tengah mengikuti seminar bisnis pelajar ketika masih duduk di bangku SMA, Hamzah ditawari usaha waralaba bimbingan belajar oleh seorang pemuda yang juga masih muda namun sudah memiliki bimbingan belajar dengan 44 cabang. Dengan bermodal uang Rp5 juta dan pinjaman Rp70 juta dari ayahnya, ia membeli salah satu cabang yang kebetulan ditawarkan untuk diambilalih seharga Rp175 juta. Sisanya yang sebesar Rp100 juta dibayar dengan dicicil dari keuntungan setiap semester. Usahanya itu semakin berkembang, dan kini Hamzah sudah memiliki 3 lisensi waralaba bimbel dengan jumlah siswa di atas 200 orang setiap semester. Sejak akhir 2011, bisnis Hamzah telah resmi berbadan hukum dengan nama CV Hamasa Indonesia. Pemuda 22 tahun ini menjabat sebagai direktur utama.

sumber : www.cermati.com

Nicholas Kurniawan



Nama Nicholas Kurniawan mungkin belum terlalu familiar di telinga Anda, namun saat ini di usianya yang masih sangat belia, 20 tahun, ia sudah sukses menjadi eksportir ikan hias termuda di Indonesia. Semua berawal dari kondisi keluarganya yang terpuruk dan terlilit utang, dan Nicholas pun berniat untuk mengubah nasibnya. Sempat mencoba berbagai bisnis mulai dari asuransi, makanan, MLM, dan mainan, jatuh bangun dan bahkan sempat tidak naik  kelas saat kelas 2 SMA, ia mulai bangkit kembali dan mencoba peruntungannya dengan menjual ikan hias secara online melalui situs Kaskus. Meski sempat beberapa kali ditipu oleh calon pembeli, bisnis ikan hias Nicholas kini sudah menjangkau luar negeri dan dalam sebulan omzetnya bisa mencapai lebih dari Rp100 juta.

sumber : www.cermati.com

Sunny Kamengmau


Anda pernah mendengar tas tangan merek Robita? Tas Robita yang begitu populer di Jepang ini bahkan kabarnya menjadi idaman oleh semua kalangan sosialita di negara sakura itu. Orang yang berada di balik 'dapur' tas merek Robita ini adalah Sunny Kamengmau, pemuda asal Nusa Tenggara Timur (NTT). Siapa sangka pemuda yang tidak pernah lulus SMA itu akhirnya menjadi pengusaha sukses yang dapat menginspirasi siapa pun yang mendengar kisahnya.
Sunny mengawali bisnisnya dengan modal nekat. Setelah meninggalkan kampung halamannya dan pergi ke Bali, ia bekerja sebagai tukang sapu di sebuah hotel. Selang beberapa lama ia pun diangkat menjadi satpam karena dianggap memiliki etos kerja yang bagus. Selama itu, ia juga memanfaatkan waktunya untuk belajar bahasa Inggris dan bahasa Jepang. Gaji pertamanya ia sisihkan untuk membeli kamus dua bahasa asing tersebut dan mempelajarinya dengan tekun. Keberuntungan mungkin memang berada di pihaknya sejak awal ia dipekerjakan di hotel tersebut, karena di sana ia berkenalan dengan seorang pengusaha asal Jepang yang kemudian memintanya untuk memasok tas kulit ke negaranya. Meski sempat terseok untuk beberapa lama, bahkan hampir kehilangan semua penjahit tas yang bekerja untuknya, Sunny perlahan bisa bangkit dan bisnis tasnya itupun kian diperkokoh hingga mampu memiliki 100 orang karyawan.
sumber : www.cermati.com

Reza Nurhilman

Bagi yang belum mengenal nama ini, mungkin Anda lebih mengenal “kripik setan” Maicih. Ya, Reza Nurhilman adalah nama pemuda yang berada di belakang produk keripik singkong ekstra pedas yang populer itu. Reza memulai bisnis keripik singkong ini pada pertengahan 2010 seorang diri saat berusia 23 tahun dengan modal awal 15 juta rupiah. Untuk bisnisnya ini, ia menggandeng satu produsen keripik lokal di Bandung.
Reza mengawali bisnisnya ini dengan melakukan pemasaran sederhana, yakni melalui platform media sosial, Twitter, sebelum mengembangkan sayap dengan menerapkan sistem keagenan yang menggunakan istilah Jenderal agar produknya bisa menggapai konsumen yang lebih luas. Para Jenderal ini memasarkan produknya dengan cara berkeliling atau nomaden.
Pemuda kelahiran Bandung 28 tahun yang lalu ini mengaku kunci kesuksesannya terletak pada cara berpikirnya yang out of the box, yaitu dengan tidak membuka toko seperti kebanyakan penjual sehingga membuat produknya eksklusif.  Melalui Twitter, para jenderal memberitahu informasi lokasi penjualan setiap harinya. Cara pemasaran yang cukup unik ini terbukti berhasil mengangkat nama Maicih di dunia maya. Baru setengah tahun saja, omzet Maicih bisa mencapai Rp7 miliar per bulan. Angka yang fantastis, bukan?
sumber : www.cermati.com

Axton Salim



Pria lulusan Bachelor of Science Business Administration di University of Colorado, AS ini usianya baru kepala tiga, namun ia sudah berada di antara para petinggi perusahaan konsumer besar di Indonesia.

Axton menjadi direktur termuda dari seluruh anggota dewan direksi PT. Indofood. Ia dipercaya menjabat sebagai Direktur Indofood CBP Sukses Makmur serta komisaris PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Tbk (LSIP).


Itulah kelima pebisnis muda sukses terkaya di Indonesia. Mereka telah melewati segala proses penuh tantangan hingga bisa sampai ke puncak kesuksesan. Akhir kata, semoga artikel ini dapat menginspirasi pembaca.

sumber : www.ehpedia.com

Michael Riady



Beberapa tahun terakhir ini, Grup Lippo makin agesif membangun pusat perbelanjaan di berbagai daerah. Agresivitas Lippo itu tak lepas dari sosok Michael Riady, CEO of Lippo Malls. Kendati baru bergabung pada 2004, cucu konglomerat Mochtar Riady (pendiri Grup Lippo) ini sudah berani mewacanakan pembangunjan 50 unit mal di Indonesia.

Meski masih muda, lulusan finance department dari Orange County University, AS ini punya visi yang tajam dalam berbisnis. Menurutnya, Lippo harus memanfaatkan momentum kebangkitan ekonomi yang ditandai naiknya jumlah kelas menengah. Termasuk pengembangan infrastruktur, khususnya di Indonesia bagian timur. 

Ketertarikannya akan properti diawali ketika ia masih berstatus mahasiswa, setelah ia membaca majalah Forbes yang mengulas orang-orang terkaya dunia. Dari majalah tesebut ia menemukan jawaban bahwa sekitar 60% orang terkaya di dunia terkait dengan bisnis properti.

sumber : www.ehpedia.com

Armand Wahyudi Hartono



Putra dari bos Grup Djarum, Budi Hartono ini lulus sarjana di Universitas California, AS. Kemudian melanjutkan studi Engineering Economic-System and Operation Research di Universitas Stanford, AS dengan gelar Master of Science.

Kini ia menjabat Operation and Network Development Director di Bank Central Asia. Uniknya meski kaya, namun ia punya prinsip hidup begitu sederhana yang disebutnya SRI, yaitu simple, reserve & investment. Dimana ia mengatakan bahwa impian keluarga keturunan Cina itu yakni dapat makan 2 kali sehari. Selebihnya uang ditabung untuk mengantisipasi apabila terjadi kondisi eksternal yang tak diharapkan. Tak lupa, nilai-nilai itu disampaikan turun temurun ke keluarga generasi seterusnya.

Hal ini juga diterapkan pada prinsip bisnisnya. Baginya, knowledge management bukanlah seperti di buku manajemen berupa laporan tertulis yang kaku, tapi harus disampaikan secara lisan kepada karyawan secara informal sehingga efeknya lebih terasa membekas di hati.

sumber : www.ehpedia.com

John Riady


Berbeda pada anak kecil umumnya yang menghabiskan masa liburan akhir tahun bersama keluarga, sejak sekolah dasar, putra kedua James Riady ini sudah dipaksa bekerja. Berbagai pekerjaan pernah diterapkannya, mulai dari petugas percetakan film Wallmart, kasir Timezone, Housekeeper Hotel Aryaduta, pegawai McDonald’s, hingga menjadi pegawai Bursa Efek Jakarta.




Pria kelahiran 5 Mei 1985 New York, yang saat ini dipercaya menjabat Director Lippo Group & CEO Berita Satu Media ini mengatakan bahwa ada 2 hal utama dalam hidup, yaitu Impacting Life dan Growing in Stewardship.












Berbeda pada anak kecil umumnya yang menghabiskan masa liburan akhir tahun bersama keluarga, sejak sekolah dasar, putra kedua James Riady ini sudah dipaksa bekerja. Berbagai pekerjaan pernah diterapkannya, mulai dari petugas percetakan film Wallmart, kasir Timezone, Housekeeper Hotel Aryaduta, pegawai McDonald’s, hingga menjadi pegawai Bursa Efek Jakarta.







Pria kelahiran 5 Mei 1985 New York, yang saat ini dipercaya menjabat Director Lippo Group & CEO Berita Satu Media ini mengatakan bahwa ada 2 hal utama dalam hidup, yaitu Impacting Life dan Growing in Stewardship. 







John percaya bahwa setiap orang diciptakan dengan talenta berbeda, sehingga harus digunakan tidak hanya untuk sendiri, melainkan untuk banyak orang.

Baginya, pendidikan merupakan hal terpenting suatu negara. John mengatakan, untuk mengubah Indonesia tidak ada cara lain selain dengan pendidikan. Ia yakin bahwa pendidikan yang baik akan membentuk value system, mindset dan mental seseorang

Baginya, pendidikan merupakan hal terpenting suatu negara. John mengatakan, untuk mengubah Indonesia tidak ada cara lain selain dengan pendidikan. Ia yakin bahwa pendidikan yang baik akan membentuk value system, mindset dan mental seseorang.

sumber : www.ehpedia.com